Dari Abû Hurairah ra., ia berkata; sesungguhnya Rasulullah bersabda:
Andaikata seorang mukmin mengetahui siksaan yang ada di sisi Allah, tentu tak ada seorang pun yang tidak mengharapkan surga-Nya. Dan andaikata orang kafir mengetahui rahmat yang ada di sisi Allah, maka seorang pun tidak akan ada yang putus harapan dari surga-Nya. (Mutafaq `alaih)
Andaikata seorang mukmin mengetahui siksaan yang ada di sisi Allah, tentu tak ada seorang pun yang tidak mengharapkan surga-Nya. Dan andaikata orang kafir mengetahui rahmat yang ada di sisi Allah, maka seorang pun tidak akan ada yang putus harapan dari surga-Nya. (Mutafaq `alaih)
Dari Fadhalah bin Abid, dari Rasulullah saw. ia bersabda:
Ada tiga golongan manusia yang tidak akan ditanya di hari kiamat yaitu, Manusia yang mencabut selendang Allah. Sesungguhnya selendang Allah adalah kesombongan dan kainnya adalah al-Izzah (keperkasaan); Manusia yang meragukan perintah Allah; Dan manusia yang putus harapan dari rahmat Allah.
Ada tiga golongan manusia yang tidak akan ditanya di hari kiamat yaitu, Manusia yang mencabut selendang Allah. Sesungguhnya selendang Allah adalah kesombongan dan kainnya adalah al-Izzah (keperkasaan); Manusia yang meragukan perintah Allah; Dan manusia yang putus harapan dari rahmat Allah.
(HR. Ahmad, ath-Thabrâni, dan al-Bazzâr. al-Haitsami berkata, "Perawinya terpercaya." al-Bukhâri dalam kitab al-Adab, Ibnu Hibban dalam kitab Shahih-nya)
Dari Habah dan Sawa bin Khalid, keduanya berkata; Kami masuk bertemu dengan Rasulullah saw. sedangkan beliau sedang menyelesaikan suatu perkara. Kemudian kami berdua membantunya, maka Rasulullah saw. bersabda:
Janganlah kamu berdua berputus asa dari rizki selama kepalamu masih bisa bergerak. Karena manusia dilahirkan ibunya dalam keadaan merah tidak mempunyai baju, kemudian Allah memberikan rizki kepadanya. (HR. Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dalam kitab Shahih-nya)
Dari Ibnu Abbas, ada seorang lelaki berkata, "Ya Rasulullah saw.! apa dosa besar itu?" Rasulullah saw. bersabda:
Dosa besar itu adalah musyrik kepada Allah, putus asa dari karunia Allah, dan putus harapan dari rahmat Allah. (al-Haitsami berkata, "Telah diriwayatkan oleh al-Bazzâr dan ath-Thabrâni para perawinya terpercaya." As-Suyuti dan al-Iraqi menghasankan hadits ini)
جزاكم الله خيرا
BalasHapus