Powered By google

Sabtu, 04 Desember 2010

Cara Menyikapi Masalah yg kita rasakan begitu berat adalah:

kepada para sahabatku sekalian,

Sering kali kita jumpai orang2 yg berkeluh kesah, dan merasa beban hidupnya itu sangatlah berat hingga hampir berputus asa, dan pasrah tanpa berusaha atau tanpa  memperbaiki keadaan.
MEMANG BENAR, semua itu tdk mudah utk dijalani [lisan boleh saja bilang gampang, tapi tindakan belum tentu]

Lalu bagaimanakah caranya agar kita bisa dg mudah dan merasa gampang dalam menyikapi suatu masalah hidup?

Mungkin Saya punya sedikit saran saja atas pengalaman orang lain dan pribadi yg sudah saya kaji dg asas2 Tauhid:

Cara Menyikapi Masalah yg kita rasakan begitu berat adalah:

1. Mencari Hidayah [berusaha thaqarub/mendekatkan diri pada Allah]

2. Meminta Hidayah [berdoa2 agar diringankan masalahnya, diutamakan doa2 dari Al Qur'an & Al Hadits]

3. Mengimani Takdir Baik dan Buruk

[Al Qamar :49] "Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut Qadar{ukuran}".

Penjelasan: dalam ayat ini Allah memberitahukan bahwa Allah sudah menentukan Takdir Manusia menurut Ukuran Allah [berdsarkan ketetapan Allah], karena Allah Maha Tahu apa yg terbaik utk Qt. adapun masalah yg Qt rasakan sangatlah sulit sekali kita hadapi itu disebabkan oleh beberapa faktor:
  • Kurangnya pendekatan Qt kepada Allah [kurang maksimal Ibadahnya/tdk melaksanakan sunnah2 Rasul dg baik]
  • Kurangnya Adab Berdoa Qt thd Allah [dalam berdoapun memiliki Adab/sopan santun]
  • Kurangnya Rasa Syukur Qt thd nikmat Allah [salah satunya adalah Masih bernafas]
  • Terlalu menyalahkan sebab musababnya terjadi masalah
  • Terlalu mendramatisir masalah itu sendiri [bersikap reaksioner yg berlebihan dg pemikiran yg panik]

4. Percaya terhadap Firman Allah
[Alam Nasyrah:1] Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?, [Alam Nasyrah:2] dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu, [Alam Nasyrah:3] yang memberatkan punggungmu? [Alam Nasyrah:4] Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu [Alam Nasyrah:5] Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan [Alam Nasyrah:6] sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.[Alam Nasyrah:7] Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain[Alam Nasyrah:8] dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.

Penjelasan: Dalam Surat Alam Nasyrah ke 5 diatas dijelaskan bahwa setelah kesulitan akan ada kemudahan, bahkan diulangi di ayat ke 6, Allah mengulangi FirmanNya di ayat ke 6, pertanda bahwa sangat benar Janji Allah, dan di ayat ke 8 Allah menyuruh kita utk berharap keridhaan Allah saja tanpa sekutu baginya.
Kesalahan: kesalahan yg sering terjadi adl kita sering kali berdoa "Yaa Allah, mengapa engkau berikan beban yg berat ini, yg tak sanggup aku pikul, Yaa Allah ringankanlah masalahku, dan bantulah aku menyelesaikannya". tapi dihatinya ia tdk ridha thd Takdir Allah [tdk Ridha disini, adl dia mengeluhkan berlebihan pada Allah, seakan2 ujian yg sedang ia terima adl ujian terbesarnya, padahal Allah Maha Adil], jadi disitulah letak adab dalam berdoa yg harus kita jaga dg baik.
>Rasulullah menganjurkan sebuah Doa disaat Qt sedang mengalami kesedihan hati yg mendalam:
LAA ILAAHA ILLALLAH ADZIMUL HALIIM
LAA ILAAHA ILLALLAH RABBUL ARSYIL ADZIM
LAA ILAAHA ILLALLAH RABBUS SAMAAWATI WA RABBUL ARDH WA RABBUL ARSYIL KARIIM
artinya: Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Agung &  Maha Pengampun, Tiada Tuhan selain Allah Tuhan yg menguasai Arsy yg agung, Tiada Tuhan selain Allah Tuhan yg menguasai langit dan bumi dan Tuhan Yang Maha Mulia dan menguasai ArsyNya.
[HR.Bukhari 7/154 , Muslim 4/2092]
inilah doa yg diajarkan Rasulullah dikala hati kita sedang dilanda kesedihan yg mendalam, adapun Qt curhat [mencurahkan] isi hati Qt pada Rabb, maka haruslah dg sopan dan santun tdk memaksakan kehendak Qt agar dipenuhi segala harapan Qt, tapi Qt meminta dg ketundukan, kecemasan, serta ketawakkalan dan yakin Allahlah yg akan mengabulkan doa Qt.

>Rasulullah menganjurkan Qt berdoa dikala Qt mengalami kesulitan:
ALLAHUMMA LAA SAHLA ILAA MAA JA'ALTAHU SAHLA
WA ANTA TAJ'ALUL HADZNA IDZAA SYI'TA SAHLA
artinya: Yaa Allah tdk ada kemudahan kecuali apa yg Engkau jadikan mudah, sedang yg susah bisa Engkau jadikan mudah, apabila Engkau menghendakinya.
[HR.Ibnu Hibban dlm kitab shahihnya no.427, Ibnu Sunni no.351]

5. Tiap Hidup adl bermasalah adapun besar atau kecilnya itulah kehendak Allah, tapi perlu diingat !! Jangan sekali2 Qt menyalahkan Allah dg beranggapan inilah takdir Allah padahal Qt lah yang menyebabkan sbuah perbuatan. contoh: Qt merusak pintu kamar dg pukulan yg keras disaat emosi, lalu setelah sadar Qt kecewa karena pintu kamarnya sdh rusak, maka perbuatan seperti inilah yg dinamakan kesalahan sendiri dan tdk dikaitkan thd Allah.
Semuanya memang terserah kehendak Allah tapi yang baik2nya saja, dan yg buruknya kita kembalikan kepada diri Qt masing2.
Qt tdk boleh menyalahkan suatu kejadian dg mengatasnamakan Takdir Allah, tapi Qt harus melihat sebab musababnya dulu, dan yang Qt sandingkan pada Allah adalah suatu ketetapan yg baik2 saja. sedang yg buruk adalah Qt sandingkan pada Hawa Nafsu Qt & Godaan Syaitan thd diri Qt.


6. Belajarlah Tauhid, kenapa saya selalu katakan Tauhid?
karena Rasulullah itu berdakwah pertama kalinya adl TAUHID [AQIDAH] selama 13 th di Mekkah, lalu berdakwah [IBADAH & AKHLAK] selama 10 th (23th masa kerasulan Muhammad saw)
Jika Qt sudah mengerti dan mengkaji Ilmu Tauhid [Keyakinan pada Allah tanpa MenykutukanNya dg apapun], maka jalan keluar dari masalah itu sendiri akan dipermudah oleh Allah.
Rasul saw ketika mengutus Muadz ke Yaman , beliau bersabda:
Hendaknya hal pertama yang kau serukan kepada mereka adalah persaksian bahwa tiada Tuhan yg berhak disembah kecuali Allah saja, maka jika mereka mentaatimu dalam hal itu.......sampai akhir hadits panjang.
[hadits shahih: bukhari no.1395, muslim no.19]


Tambahan tentang Adab dlm berdoa:
Do’a Al Qur’an dan As Sunnah, Do’a Terbaik
Do’a terbaik tentu saja do’a yang disebutkan dalam Al Qur’an dan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika memanjatkan do’a semacam ini, kita akan mendapatkan kebaikan yang amat banyak, tidak sebatas pada yang kita minta saja. Begitu pula kita nantinya tidak salah meminta karena tidak sedikit yang salah meminta dalam do’anya. Do’a dari Al Qur’an dan Hadits pun tidak membuat kita salah dalam mengucap sehingga salah makna.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menjelaskan:
“Sudah sepatutnya setiap hamba berdo’a dengan do’a yang syar’i yang disebutkan dalam Al Qur’an dan As Sunnah. Karena do’a yang berasal dari keduanya tidak diragukan lagi keutamaannya dan kebaikannya. Do’a yang ada pada keduanya termasuk doa’ para Nabi, para shidiqin, para syuhada’, orang-orang sholih yang menjadi teman terbaik yang tentu berada di jalan yang lurus. ”[Majmu’ Al Fatawa, 1/346.]
Praktekkan Do’a Sederhana Namun Maknanya Luar Biasa
Begitu banyak do’a dalam Al Qur’an dan As Sunnah yang mengandung makna yang luar biasa sebagaimana do’a sapu jagad berikut.
“Robbana aatina fid dunya hasanah wa fil akhiroti hasanah waqinaa ‘adzaban naar”
[Ya Rabb kami, berikanlah kepada Kami kebaikan di dunia, berikan pula kebaikan di akhirat dan lindungilah Kami dari adzab Neraka] (QS. Al Baqarah: 201)
Coba perhatikan dengan seksama bagaimana penjelasan Ibnu Katsir mengenai do’a tersebut. Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan,
 “Do’a ini sungguh telah mencakup permintaan seluruh kebaikan di dunia dan terhindar dari setiap kejelekan. Permintaan kebaikan di dunia yang dimaksudkan dalam do’a ini mencakup nikmat sehat, rumah yang lapang, istri yang penuh dengan kebaikan, rizki yang luas, ilmu yang bermanfaat, amal sholih, kendaraan yang menyenangkan, pujian yang baik serta kebaikan-kebaikan lainnya dengan berbagai ungkapan dari pakar tafsir yang tidak saling bertentangan satu dan lainnya. Semua yang disebutkan ini tercakup dalam kebaikan dunia.


Jika terdapat sebuah manfaat maka itulah dari Allah, jika terdapat kesalahan maka itulah kekurangan diri saya dan mohon ralatannya syukran.

akhirul kalam,
wabilahi taufi walidayyah, wassalamua alaikum warohmatullahi wabarokatuh

1 komentar:

  1. oke ,,amalkan Rukun Iman & Rukun Islam sesuai Alqur,an & Hadist

    BalasHapus

Al-Qur'an Wal Hadits Ala Fahmi Salaf

Manhaj salaf adalah satu-satunya manhaj yang diakui kebenarannya oleh Allah ta’ala dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam, karena manhaj ini mengajarkan pemahaman dan pengamalan islam secara lengkap dan menyeluruh, dengan tetap menitikberatkan kepada masalah tauhid dan pokok-pokok keimanan sesuai dengan perintah Allah ta’ala dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam, Allah berfirman:(lihat QS.At Taubah: 100)/(Qs. Al Baqarah: 137)Dalam hadits yang shahih tentang perpecahan umat ini menjadi 73 golongan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Semua golongan tersebut akan masuk neraka, kecuali satu golongan, yaitu Al Jama’ah“. Dalam riwayat lain: “Mereka (yang selamat) adalah orang-orang yang mengikuti petunjukku dan petunjuk para sahabatku.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, Ad Darimy dan imam-imam lainnya, dishahihkan oleh Ibnu Taimiyyah, Asy Syathiby dan Syaikh Al Albany. Lihat “Silsilatul Ahaaditsish Shahihah” no. 204) Maka mengikuti manhaj salaf adalah satu-satunya cara untuk bisa meraih keselamatan di dunia dan akhirat, sebagaimana hanya dengan mengikuti manhaj inilah kita akan bisa meraih semua keutamaan dan kebaikan yang Allah ta’ala janjikan dalam agama-Nya, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Sebaik-baik umatku adalah generasi yang aku diutus di masa mereka (para sahabat radhiyallahu ‘anhum), kemudian generasi yang datang setelah mereka, kemudian generasi yang datang setelah mereka.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)